Tini baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main.
Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos
(Maklum, Ibunya dulu ngidam beo panggang ).Kadang-kadang ucapannya
membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Tini dengan santai
bilang pada ibunya "Bu, Tini mau kencing" atau "Bu, Tini mau Berak. Oleh
sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau
buang air kecil harus bilang "Bu, Tini mau siul"
dan
kalau buang air besar, bilang "Bu, Tini mau nyanyi."Hal tersebut sangat
diingat oleh Tini sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal
itu. Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah
sekalipun Tini salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan
oleh Tini di depan tamunya.
Pada suatu waktu datanglah Nenek Tini dan berniat untuk menginap di
rumah Tini dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung. Namanya
juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Tini minta
ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan
sambil menasehati agar Tini tidak boleh ngompol, dan kalau sudah
kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar
mandi.
Dengan gembira Tini langsung meng-iya-kan dan tidurlah si
nenek dan cucunya. Mungkin karena terlalu banyak makan papaya pemberian
si nenek, tengah malam Tini mulai merasakan perutnya mules. Karena
ingat pesan ibu, maka Tini membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur
sambil berkata : "Nek, nek. Tini mau nyanyi".
Dengan sabar si
nenek menjawab :"Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti
tetangga pada bangun. Besok saja yaa..". Tapi si Tini yang sudah mules
berat memaksa neneknya untuk 'nyanyi' sekarang juga. Karena saking
sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju dan katanya "Boleh
nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek."
0 Response to "Sayang Cucu"
Post a Comment